Koran Perdjoeangan! ... antara ada dan tiada.


Dibalik kemunculan kisah kisah pergerakan buruh indonesia ada kerja keras yang tertutup rapat tak banyak diketahui oleh buruh sendiri. Koran Perdjoeangan sebagai salah satu Pilar pergerakan sudah menjalani usia ke 10 tepat di hari ini.

Berapa banyak kaum buruh Khususnya anggota FSPMI yang mengetahui keberadaan Koran ini? Tidak ada yang tahu, bahkan sekelas presiden pun ngga punya angka pastinya.

Satu pertanyaan besar yang hanya bisa diukur secara statistik bila ada keseriusan. Apa memang presiden FSPMI ngga serius dengan keberadaan salah satu Pilar ini? Tidak.
Presiden FSPMI bang Iqbal sangat concern dan memikirkan secara sangat serius eksistensi Koran Perdjoangan terbukti dengan menggelontorkan Dana yang tidak sedikit untuk tetap hidupnya Koran ini.

Lalu dimana pejabat Serikat yg masih berada dalam ketidaksadaran bahwa mereka tidak serius terhadap Pilar ini? .. para petinggi daerah.

Apa indikator mereka tidak serius? Dukungan. Dukungan mereka sangat Ala kadarnya, coba kita bayangkan berapa Ratus bahkan ribu eksemplar yang dicetak dengan duit iuran anggota hanya menjadi tumpukan di sudut sudut Ruangan sekertariat tak tersentuh sama sekali oleh anggota.
Sungguh memprihatinkan!
Mereka hanya serius bila ada hasil didepan mata. Media Koran tentu saja tidak banyak memberikan efek langsung terhadap kenaikan upah atau efek langsung kepada kesejahteraan anggota, itu pasti.

Media Koran hanya dapat memberikan efek secara tidak langsung kepada kesejahteraan anggota. Tapi jangan salah lho. Media ini dapat membuka wawasan anggota bahkan menjadi kan anggota menjadi buruh yang cerdas dan Bermartabat.

Selama beberapa tahun ke belakang boleh dibilang FSPMI telah berhasil memperjuangkan kesejahteraan seluruh anggota bahkan seluruh buruh indonesia meningkat pesat, contohnya peningkatan upah minimum secara fantastik hingga lebih 300% dalam kurun 5 tahun. Lalu apakah ada peningkatan pola pikir buruh setelah keberhasilan itu? Ada tapi sangat terbatas, malah cenderung memprihatinkan sebab pola pikir nya hanya berorientasi kepada keuntungan financial, umk naik upah naik hitungan perkalian kelipatan overtime naik pendapatan setiap bulan jadi banyak.
Cuma itu yang ada mindset mereka. Bukankah banyak pergerakan jangka panjang buruh yang sepi dari perhatian anggota?
Tengoklah jika Aksi buruh selain perjuangan upah ... berapa banyak massa Aksi yang ikhlas turun ke jalan? Ini Realitas, ngga usah malu mengakui kalau ini memang menjadi kekurangan kita.

Lalu apa?
Serius lah para pejabat Serikat!
Serius lah mengurusi organisasi ini, jangan cuma fasilitas yg nikmat aja yang kalian seriusi.

Serius lah dengan membuat program program kerja untuk kemajuan organisasi!

Komentar

Postingan Populer