INILAH AYAHMU NAK ...
INILAH AYAHMU NAK..
Penulis: Yongki
Ya inilah ayahmu, dengan modal mobil sewaan & sebuah hp yang papah rekatkan di dekat kaca depan mobil, ayah telusuri meter demi meter panjangnya jalan, tak jarang ayah terobos padatnya jalan ibukota.
Sesekali ayah lirik hp, berharap ada orang yang menggunakan jasa ayahmu ini.
Kadang ayah tersenyum gembira saat baru beberapa ratus meter berjalan sudah ada order masuk, terbayang lembar rupiah yang akan ayah terima untuk jajan kalian esok pagi.
Tapi tak jarang ayah merasa putus asa saat sudah berpuluh kilometer berjalan hp ayahmu tetap diam membisu. Namun senyum kalian di foto yang ayah jadikan wallpaper membuat semangat ayah kembali menyala untuk terus berjuang mengejar setorran mobil dan demi orang" yang ayah cintai. Lelah yang ayah rasakan adalah hanya untuk kalian.
Emperan toko atau rindangnya pohon dan pinggiran trotoar jalan jadi tempat berteduh tuk beristirahat menormalkan tenaga sejenak.
Tak jarang ayah ditegur pemilik toko untuk tidak parkir di depan tokonya, dan ada rasa takut ketika melihat dishub dengan kendaraan dereknya.
Kadang kadang ayah gembira saat beberapa lembar puluhan bahkan limapuluh ribu bisa ayah bawa pulang, tapi juga tak jarang ayah pulang dengan hati gundah. Dimana saat pulang hingga larut malam hanya bisa membayar setoran mobil dan beberapa sisa lembaran uang puluhan ribu yang ada di saku untuk kalian di rumah.
Namun saat sampai di rumah dan melihat wajah" polos kalian yang lelap dalam mimpi, ayah masih bersyukur nak, masih bisa pulang dengan selamat dan berkumpul dengan kalian.
Ternyata bahwa rejeki dan nikmat yang diberikan Tuhan tidaklah harus berupa lembaran rupiah.
Bisa kembali pulang dengan selamat dan berkumpul bersama keluarga di rumah adalah sebuah nikmat tiada tara yang terkadang kita lupa tuk mensyukurinya.
Astaghfirullahal adzim...
Penulis: Yongki
Ya inilah ayahmu, dengan modal mobil sewaan & sebuah hp yang papah rekatkan di dekat kaca depan mobil, ayah telusuri meter demi meter panjangnya jalan, tak jarang ayah terobos padatnya jalan ibukota.
Sesekali ayah lirik hp, berharap ada orang yang menggunakan jasa ayahmu ini.
Kadang ayah tersenyum gembira saat baru beberapa ratus meter berjalan sudah ada order masuk, terbayang lembar rupiah yang akan ayah terima untuk jajan kalian esok pagi.
Tapi tak jarang ayah merasa putus asa saat sudah berpuluh kilometer berjalan hp ayahmu tetap diam membisu. Namun senyum kalian di foto yang ayah jadikan wallpaper membuat semangat ayah kembali menyala untuk terus berjuang mengejar setorran mobil dan demi orang" yang ayah cintai. Lelah yang ayah rasakan adalah hanya untuk kalian.
Emperan toko atau rindangnya pohon dan pinggiran trotoar jalan jadi tempat berteduh tuk beristirahat menormalkan tenaga sejenak.
Tak jarang ayah ditegur pemilik toko untuk tidak parkir di depan tokonya, dan ada rasa takut ketika melihat dishub dengan kendaraan dereknya.
Kadang kadang ayah gembira saat beberapa lembar puluhan bahkan limapuluh ribu bisa ayah bawa pulang, tapi juga tak jarang ayah pulang dengan hati gundah. Dimana saat pulang hingga larut malam hanya bisa membayar setoran mobil dan beberapa sisa lembaran uang puluhan ribu yang ada di saku untuk kalian di rumah.
Namun saat sampai di rumah dan melihat wajah" polos kalian yang lelap dalam mimpi, ayah masih bersyukur nak, masih bisa pulang dengan selamat dan berkumpul dengan kalian.
Ternyata bahwa rejeki dan nikmat yang diberikan Tuhan tidaklah harus berupa lembaran rupiah.
Bisa kembali pulang dengan selamat dan berkumpul bersama keluarga di rumah adalah sebuah nikmat tiada tara yang terkadang kita lupa tuk mensyukurinya.
Astaghfirullahal adzim...
Komentar
Posting Komentar