"Bahasa Indonesia jadi bahasa ASEAN ..! Luarbiasa Jokowi".
Batam (10/01/2016) - #KPOnline. yang pernah sekolah tentu mengerti betul bahwa bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan, pelajaran sejarah di bangku sekolah menanamkan kepada kita salah satu butir sumpah pemuda adalah bahasa indonesia.
Bahasa yang tidak boleh luntur hingga kita ucapkan selamat tinggal NKRI.
Di Era Rezim sekarang saya pribadi mengikuti sejumlah perkembangan baik peraturan baru produk pemerintah maupun perkembangan intervensi dunia luar terhadap pasar kerja di Indonesia merupakan pangsa pasar yang gemuk dan menggiurkan karena memiliki jumlah penduduk 250 juta jiwa. Bayangkan 250 juta jiwa tentu memerlukan semua jenis barang kebutuhan yang semuanya harus dibeli dengan uang itulah kenapa indonesia menjadi pangsa pasar yang gemuk dan menggiurkan. Baiklah kita coba mengulas satu satu peraturan pemerintah versus perkembangan dunia luar, antara lain:
1. Permenaker 16/2015 yang isinya menghilangkan kewajiban menguasai bahasa indonesia bagi tenaga kerja asing.
Dijelaskan oleh presiden bahwa maksud dari penghapusan tersebut adalah untuk mendorong investasi asing ke dalam negeri. Sekali lagi saya ulangi, maksud pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi investor asing alias memudahkan masuknya para pekerja asing yang dibawa oleh para investor untuk bisa bekerja menjaga investasinya di Indonesia.
Contohnya sudah banyak, diantaranya pekerja cina yang diboyong para investor cina di pembangunan hingga pengoperasian pembangkit listrik yang tersebar di seluruh indonesia. Kembali ke Permenaker 16/2015, Lucunya kebijakan tersebut mendapat tentangan keras oleh rekan se partai jokowi di parlemen yang mengetuai komisi IX DPR RI Rieke Dyah Pitaloka.
2. Baru baru ini tersiar kabar bahwa bahasa indonesia akan dijadikan bahasa ASEAN, tentu saja ini terjadi mulai diberlakukannya MEA atau Masyarakat Ekonomi Asean. Rakyat harus sadar bahwa MEA bukan hanya melulu tentang masuknya investasi asing tetapi juga masuknya produk produk negara ASEAN termasuk pekerja ASEAN ke dalam negeri indonesia.
Bahwa bahasa indonesia dijadikan bahasa asean bukanlah usaha pemerintah tetapi karena kepentingan negara asean agar bisa menguasai pasar kerja di Indonesia. Kabarnya philipina telah sejak 2 tahun lalu menyiapkan tenaga dokter dan perawatnya berlatih bahasa indonesia, tinggal tunggu saatnya gong mulai diberlakukannya MEA maka mereka tidak perlu tunggu waktu untuk langsung terjun menguasai bidang kerja dunia medis indonesia. Itu baru satu contoh, dari sekian banyak kabar yang mengerikan bagi penganggur di Indonesia.
Anehnya saat ini ada yang bangga bahwa bahasa indonesia menjadi bahasa ASEAN dengan judul yang bombastis "hanya ada di Era jokowi".
Akhirul kalam, mudah mudahan saya masih terus dianugerahi pikiran waras sehingga dapat terus mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan amanat UUD 1945. (Bung DJ).
Komentar
Posting Komentar