BURUH MEMANG NGGA PERNAH BERSYUKUR!



Kamu yang ngga tahu kehidupan buruh pabrik tentu ngga akan pernah percaya dengan Realitas yang akan kuceritakan.

Konon ketika buruh secara bersama sama berjuang untuk upah layak, satu satunya Cara dengan mendorong Gubernur meng-SK kan kenaikan upah minimum sesuai dengan kebutuhan pokok kaum buruh.

Dan kamu ...
Ya kamu!

Selalu bilang bahwa ...

"buruh tak tahu bersyukur!"

Coba ikutin sejenak saja kehidupan satu saja dari jutaan keluarga buruh.

Ada buruh pabrik ...
Edi namanya, bekerja full time 40 jam seminggu .. karena terkena shift edi bekerja giliran 3 shift

Pagi hingga sore seminggu ...
Sore hingga tengah malam seminggu ...
Tengah malam hingga pagi seminggu ...

Terus begitu ...
Sudah berjalan tahunan.

Tahukah kamu ... berapa upah yang diterima edi? ..

3 juta!
Ya 3 juta karena itulah batas upah minimum di kota ini .. edi dengan 2 anaknya yg masih kecil bersama sang istri harus mencukupi seluruh kebutuhan pokoknya dengan 3 juta.

Bayangkan saja sendiri sama kamu, ... hidup di kota industri dimana harga sewa rumah untuk satu keluarga kecil sudah menyedot upah edi sebesar 650.000 bayar listrik dan airnya habis juga 200 ribu. Belum lagi Biaya Sekolah yang gratis itu.

Gratis untuk iuran, tetapi buku buku dengan kurikulum sekarang Berbeda jauh dengan jaman dulu, buku tulis nyaris tidak diperlukan karena semua pelajaran menggunakan buku lks sekali pakai yang harganya memang ngga mahal ... cuma 25 ribu saja .. tapi coba kalikan dengan jumlah mata pelajarannya ... ngga sanggup lagi saya bilang berapa lagi untuk beli baju Sekolah nya yang bukan cuma merah putih saja.

Ada batiknya, ada seragam olahraganya ...
Ada seragam pramukanya juga

Ah ... terlalu penat kalo kamu harus baca semua kebutuhan keluarga kecil edi dengan pemasukan upah bulan an yg cuma upah minimum.

Lalu ongkos ongkos dan segala macam pungutan sampah dan keamanan.  

Sebenarnya edi pingin abaikan saja semua kebutuhan itu ... tetapi ngga mungkin juga karena memang harus dibayarkan.

Ujungnya kamu harus lihat foto ini, betapa akhirnya upah yang tersisa tidak lagi mampu memenuhi gizi anak anak edi yg masih kecil kecil.

Jangan lagi kamu harapkan susu instant buat anak anak buruh ... sedang makan saja lebih sering tanpa lauk.

Sedih bro ... sedih.

Jadi kalo kamu merasa punya penghasilan cukup apalagi kamu orang berada ... sudahilah menghujat perjuangan kaum buruh.

Terkadang yang kamu bilang :
"Tuh kan ... buruh naik ninja masih demo naik upah!" Dengan bibir nyinyir khas kelas menengah yang congkak.

Kamu ngga pernah tahu kalo kawan kawan itu yang menggunakan motor ninja hanya beberapa orang dari jutaan buruh.

Satu hal yang kamu harus tahu ... kawanku itu berkecukupan karena memang memiliki posisi di pabrik nya dan mereka ikhlaaas berpanas hujan ikutan demo karena rasa solidaritas untuk kawan buruhnya yang bermasib seperti edi dan jumlah nya ada jutaan orang.

Itu dulu deh ...
Biar kamu tahu dan sadar ngga ada gunanya kamu hujat perjuangan buruh.

Mereka berjuang tidak mengemis!
Maka diamlah saat kami berjuang itu lebih baik dari pada nyinyir.(*)

Komentar

Postingan Populer