Gerakan Rakyat sebagai Penyeimbang
Batam, KPonline - Soekarno pernah mengatakan "Aku lebih suka lukisan samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem."
Soekarno muda pernah merasakan dinginnya tembok penjara kolonisme karena keberaniannya melawan pemerintahan belanda saat itu.
saat itu pemerintahan belanda bukannya tidak pernah melakukan pembangunan fisik di indonesia, bahkan hasil pembangunannya masih banyak yang berdiri tegak hingga hari ini. contoh adalah jalur kereta api yang membentang ibarat sabuk besi yang mengikat pulau jawa dari barat hingga ujung timur, dari batavia hingga soerabaja, sejak awal 1875 hingga 1926.
lalu dengan melakukan pembangkangan dan perlawanan apakah dengan begitu soekarno muda menjadi rakyat yang tidak tahu berterima kasih karena masih menuntut kemerdekaan terhadap belanda?... tentu saja tidak! karena ada yang lebih hakiki daripada sekedar pembangunan fisik yang sebenarnya bukan ditujukan untuk kesejahteraan rakyat tetapi pembangunan untuk memudahkan kapitalis VoC untuk melakukan penghisapan hasil pertanian dan pertambangan di negara indonesia untuk kekayaan para para saudagar VoC dan pemerintahan belanda.
apakah sejarah diatas masih relevan dengan kondisi saat ini? ... mari kita telusuri dengan kepala dingin dan ilmu pengetahuan. satu pertanyaan besar saat ini ... apakah kekayaan alam indonesia sudah dikuasai rakyat (negara) indonesia? ... jawabannya tentu belum. apakah semua jalur jalur perhubungan yang dibangun benar benar untuk kepentingan rakyat???
jawabannya hanya kita yang tahu.
sebagai panglima besar revolusi Soekarno menyadari bahwa pembangunan fisik republik indonesia harus dilakukan dengan mengutamakan melindungi tumpah darah indonesia baru tujuan utama menciptakan masyarakat adil makmur sejahtera boleh tercapai. ketika tumpah darah dan kekayaan negara sudah dikuasai asing ... apapun pembangunan yang dilakukan apakah masih untuk kepentingan rakyat???
FSPMI sebagai gerakan rakyat walaupun tidak dibayar telah menjadi penyeimbang bagi kekuatan penjajahan moderen yang kapitalistik, bila semua aturan sekarang diarahkan untuk melemahkan gerakan serikat pekerja ... dan masyarakat menengah yang ngehek malah bertepuk tangan, artinya kita sedang menggali lubang kubur kita sendiri.(Bung DJ)
Komentar
Posting Komentar