THANK'S FSPMI
Oleh: Surya Tjandra (Ex-Kandidat Komisioner KPK)
Sulit untuk dibantah bahwa FSPMI adalah pelopor modernisasi gerakan serikat buruh dan gerakan buruh (dengan melibatkan unsur-unsur lain di luar serikat) di era reformasi. Organisasi buruh inilah yang sejak beberapa tahun lalu memimpin berbagai terobosan perjuangan yang mampu membawa gerakan buruh ke posisi yang lebih diperhitungkan di masyarakat. Kemampuan mobilisasi dengan keberanian mengangkat isu-isu konkret buruh dari bawah ke tingkat nasional dan pengambilan keputusan politik, mendorong percepatan gerakan pada berbagai organisasi buruh lainnya.
Semua ini dimulai dengan revolusi sistem iuran anggotanya, dari yang dulunya lebih banyak diserap di tingkat pabrik dan habis di cabang, dan nihil di pusat (yang membuat pusat jadi bergantung melulu pada belas kasihan negara atau jamsostek via kerja sama operasional), menjadi terpusat di mana pusat bertanggung jawab mengumpulkan iuran secara nasional untuk kemudian didistribusikan ke bawah. Ini membuat organisasi pusat menjadi kuat karena memang bermanfaat, sementara cabang dan wilayah yang lebih lemah bisa diperkuat karena wilayah yang sudah kuat bisa membantunya. Ini juga membuat pusat secara sistemik harus lebih akuntabel dalam mengelola dana anggota. Kekuatan pusat ini mendorong penguatan wilayah juga, menjadi FSPMI sebagai organisasi yang disegani secara nasional juga di semua wilayahnya ia berada.
Kekuatan artikulasi isu yang diangkat, keteguhan dalam perjuangan, kemampuan mobilisasi yang istimewa, dilengkapi dengan relatif tidak korupnya para pemimpinnya di tingkat pusat maupun wilayah, hingga ke tingkat pabrik, menjadikan FSPMI organisasi berwibawa di mata buruh dan negara. Semua serikat buruh di negeri ini, kalau jujur, ikut menikmati marwah gerakan yang menguat tersebut seiring konsolidasi gerakan yang menguat. Menguatnya marwah mendorong penguatan harapan untuk berbagai peluang di kemudian hari. Isu upah layak, pembatasan praktek outsourcing yang merugikan buruh, hingga jaminan sosial, termasuk “go politics” untuk memasukkan para aktivis buruh ke dalam ruang pengambilan kebijakan politik, menunjukkan peran besar gerakan buruh yang mulai tampak, bermanfaat tidak hanya untuk buruh tapi juga seluruh rakyat.
Buruh, serikat buruh, dan gerakan buruh, adalah satu kekuatan sosial yang penting, dimana solusi-solusi alternatif dari berbagai persoalan bangsa bisa kita harapkan akan muncul. Khususnya ketika kekuatan sosial lainnya, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, dll, telah menjadi korup atau tidak cukup punya kekuatan untuk bertindak sebaliknya. Itulah yang ditunjukkan sejarah berbagai negara di dunia yang melahirkan negara kesejahteraan, di mana negara terlibat aktif mengusahakan kesejahteraan seluruh rakyatnya dan berani menolak melulu tunduk pada kekuatan modal. Hasil perjuangan panjang dan sulit namun penting dan bermanfaat juga bermartabat.
Terima kasih FSPMI, anda sudah memulainya, sekarang tugas kita semua untuk menjaganya bersama-sama.
Komentar
Posting Komentar