PP78/2015 TERBIT CUKONG MENANG BANYAK
Batam (07/12/2015) - #KPOnline. Terlalu banyak opini dari media mainstream yang dimiliki oleh para cukong raksasa di negeri ini.
Yang namanya cukong apalagi raksasa penguasa ekonomi negara ini jumlahnya sangat sedikit dibandingkan jumlah rakyat indonesia.
Hal pertama kali yang harus disadari rakyat adalah kekayaan republik ini sangat besar. Kekayaan tidak hanya kekayaan alam tetapi juga kekayaan sumber daya manusia.
ilustrasi pendek mengenai kekayaan SDM adalah bagaimana kekayaan alam new zealand tidak bisa dikelola maksimal dengan hanya mengandalkan penduduk warga negara new zealand sendiri hingga negara tersebut membuka pintu lebar lebar bagi para pekerja migran untuk membantu memanfaatkan kekayaan alam new zealand baik sektor pertanian maupun sektor peternakan.
Artinya kekayaan jumlah penduduk merupakan salah satu kekayaan yang harusnya diakui sebagai kekayaan republik bukan malah dianggap sebagai menjadi beban negara.
Kalau melihat tata kelola kementrian tenaga kerja dibawah menteri hanif dakhiri tampak sekali kebijakannya adalah menganggap SDM indonesia sebagai beban sehingga dengan segala cara harus dibatasi peranannya dalam ikut andil membangun indonesia.
PP78/2015 adalah produk menteri yg satu ini yang secara kasat mata membatasi peranan rakyat untuk membangun negara. Dengan dibatasinya kenaikan upah setiap tahun, bahasa awalnya adalah untuk menarik investor padahal PP78 adalah produk konspirasi agar terjadi pemiskinan kepada rakyat yang ujung ujungnya adalah menciptakan ketergantungan rakyat terhadap para cukong penguasa kekayaan alam indonesia.
bisa dibayangkan bagaimana jahatnya ketika kepentingan cukong bisa mengalahkan proses peran serta rakyat untuk ikut memajukan negara ini. Saat rakyat dimiskinkan selain ketergantungan yang semakin dalam terhadap para cukong raksasa juga adalah menciptakan ketidakseimbangan kemakmuran sehingga cukong raksasa yang jumlahnya hanya satu persen dari total penduduk negeri sanggup menguasai 40% jumlah uang beredar di negara ini.
Pertanyaan selanjutnya, apa hubungan kenaikan upah dengan partisipasi rakyat untuk kemajuan negara?
1. Upah Sektor Formal adalah penggerak ekonomi riil suatu daerah atau negara. Semakin layak upah yang diterima oleh sektor formal maka daya belinya akan mengalir ke segala penjuru sektor perdagangan dan jasa (lihat ilustrasi gambar, upah murah gambar bejana pertama hanya akan sanggup berbelanja kebutuhan makan, gambar bejana kedua ada kucuran belanja untuk pakaian, bejana ketiga akan ada kucuran untuk belanja perumahan dan bejana keempat yang dianggap layak akan ada kucuran untuk belanja jasa dan barang barang produk usaha kecil menengah.
2. Semakin layak upah sektor formal maka semakin besar pendapatan negara karena dari sana negara mendapatkan pemasukan pajak.
3. Pemerataan pendapatan bagi seluruh rakyat akan mengurangi resiko jurang kemiskinan karena distribusi yang adil dari jumlah uang beredar dari suatu negara.
4. Bayangkan bila yg terjadi adalah sebaliknya, dimana pemerintah menganut sistem upah murah maka jurang kemiskinan semakin dalam dan banyaknya jumlah kemiskinan akan menjadi sasaran empuk eksploitasi manusia oleh para cukong penguasa kekayaan negeri ini karena rakyat yang miskin dan bodoh (miskin dan bodoh tak akan ada keberanian untuk melawan sistem yg memungkinkan) melahirkan generasi miskin berikutnya yang lahir dan besar kurang gizi dan minim pendidikan. Generasi miskin lanjutan yang semakin mudah dijerat lehernya oleh para cukong rakus.
Dimana peranan Rezim untuk memakmurkan rakyat?
Yang terjadi sekarang adalah peranan Rezim untuk memiskinkan rakyat!
#quovadisrepublikmimpi
Komentar
Posting Komentar