Berserikatlah Agar menjadi Pekerja Bermartabat!

Kami masuk ke kawasan perkantoran yang mewah dan langsung di jemput oleh salah seorang buruhnya langsung menuju ke tempat pertemuan dimana kawan kawan buruh sudah menunggu di bawah tenda di taman yang tertata rapih.
Pertemuan dimulai dengan pertanyaan pokok yang sengaja dilontarkan
ketua, "silahkan dijelaskan dulu maksud dari kawan kawan mengundang kami
kemari".
Salah satu yang terlihat sebagai juru bicara dari kumpulan kawan kawan buruh menjawab, "kami ingin berserikat bang ... Kami ingin bergabung dengan FSPMI".
Ketua nampak tersenyum lalu memulai presentasinya, "baiklah kawan kawan ... hal paling pertama yang saya ingin saya sampaikan adalah kenapa buruh harus berserikat. Inti dari berserikat adalah belajar dan mempraktekkan aturan undang undang Agar kita memiliki kesanggupan membela hak kita sebagai pekerja agar mengerti haknya kita sebagai pekerja sehingga tidak mudah bagi pengusaha dan pemerintah untuk membodohi pekerjanya".
Sambil menenggak kopi yang sudah disediakan dan membakar rokoknya ketua melanjutkan, "Yang kedua saya ingin menginformasikan bahwa berserikat itu keluar biaya ... Karena setiap bulan harus ada iuran yang besarnya relatif mahal sebesar 1% dari Upah Minimum Kota, jadi kalo di Batam iurannya sebesar 27.000 rupiah karena UMK kita sebesar Rp. 2.685.302,-".
"pasti di dalam hati ada yang bertanya, uang segitu mau diapakan? .. uang iuran tidak diberikan kepada ketua pimpinan cabang kota batam ya kawan-kawan. uang iuran dikumpulkan oleh masing-masing bendahara PUK (pimpinan unit kerja) dan dikirimkan ke Dewan Pimpinan Pusat FSPMI secara langsung sebesar 40% dari jumlahnya, sementara sisanya yang 60% tetap disimpan oleh bendahara masing-masing sebagai uang kas PUK".
"Bung! .. tanya bung!" seorang yang duduk di sudut mengacungkan tangannya, "silahkan". kata ketua singkat. "lalu darimana pimpinan cabang bisa membiayai operasional organisasi bila semua iurannya dikirim ke pusat, dan pertanyaan kedua iuran yang 60% disimpan bendahara PUK digunakan buat apa bung?"
"Oke .. begini penjelasannya".
"Uang yang dikirim ke Pusat akan ditransfer kembali oleh Bendahara Pimpinan Pusat sesuai dengan Kebutuhan operasional di tiap-tiap kota, sehingga pimpinan cabang masih bisa menjalankan roda organisasi tanpa perlu meminta sumbangan kepada pihak-pihak luar ... hanya murni menggunakan iuran anggota untuk semua aktivitas operasional di tingkat cabang, misalnya bayar listrik dan air sekertariat, bayar gaji fulltimer yang menjaga sekertariat sesuai upah minimum kota, bayar tagihan internet, membeli alat tulis kantor, dan biaya operasional lain-lainnya untuk menunjang aktivitas pergerakan seperti agenda demonstrasi, rapat-rapat dan lain sebagainya".
Pertanyaan selanjutnya dari yang duduk di tengah, "... kenapa tidak menerima bantuan sumbangan saja dari luar untuk membantu operasional organisasi". \
"Serikat Pekerja menganut azas demokratis, Independen dan bebas kawan-kawan ... untuk itulah kita sebagai orang serikat menghindari segala jenis bentuk bantuan finansial dari luar organisasi, agar kita tetap bisa bersikap independen dan bebas tanpa harus tersandera oleh sumbangan-sumbangan dari pihak luar, coba kawan-kawan bayangkan sendiri ... sekali saja kita menerima bantuan dari pihak luar, suatu waktu pasti akan ada hutang budi sehingga permintaan pihak luar akan sulit bagi kita untuk menolaknya walaupun ujung-ujungnya akan merugikan anggotanya sendiri". semua yang hadir manggut-manggut, "Oh ya .. mengenai uang kas PUK, silahkan gunakan sesuai dengan keperluan PUK, contohnya apabila kita melakukan aksi massa tentunya kita perlu konsumsi untuk peserta aksi .. silahkan gunakan uang kas, syaratnya semua penggunaan uang kas harus disetujui oleh rapat pimpinan unit kerja".
waktu terus berjalan, tanya jawab mengalir dengan deras dari para hadirin ... sampai tiba waktunya kami harus mengakhiri dulu pertemuan kali ini.
"Bung! ... kami sudah yakin untuk bergabung dengan serikat. kami sudah siapkan semua persyaratannya, kapan kami bisa mendaftarkan diri?" tanya sang jubir.
"Besok ... jam kerja, diharapkan semua bisa hadir ke sekertariat untuk memperoleh pendidikan nanti selanjutnya akan ada pembentukan pengurus lalu pencatatan ke disnaker".
"Oke kawan-kawan .. kami sudah ditunggu oleh salah satu PUK di sekertariat untuk suatu permasalahan, mohon maaf agak terburu-buru".
Begitulah aktivitas hari ini kami sudahi, peserta yang bersemangat dan tinggi rasa ingin tahunya. Semoga lahir pejuang-pejuang rakyat dari calon PUK ini. (Bung DJ).
Salah satu yang terlihat sebagai juru bicara dari kumpulan kawan kawan buruh menjawab, "kami ingin berserikat bang ... Kami ingin bergabung dengan FSPMI".
Ketua nampak tersenyum lalu memulai presentasinya, "baiklah kawan kawan ... hal paling pertama yang saya ingin saya sampaikan adalah kenapa buruh harus berserikat. Inti dari berserikat adalah belajar dan mempraktekkan aturan undang undang Agar kita memiliki kesanggupan membela hak kita sebagai pekerja agar mengerti haknya kita sebagai pekerja sehingga tidak mudah bagi pengusaha dan pemerintah untuk membodohi pekerjanya".
Sambil menenggak kopi yang sudah disediakan dan membakar rokoknya ketua melanjutkan, "Yang kedua saya ingin menginformasikan bahwa berserikat itu keluar biaya ... Karena setiap bulan harus ada iuran yang besarnya relatif mahal sebesar 1% dari Upah Minimum Kota, jadi kalo di Batam iurannya sebesar 27.000 rupiah karena UMK kita sebesar Rp. 2.685.302,-".
"pasti di dalam hati ada yang bertanya, uang segitu mau diapakan? .. uang iuran tidak diberikan kepada ketua pimpinan cabang kota batam ya kawan-kawan. uang iuran dikumpulkan oleh masing-masing bendahara PUK (pimpinan unit kerja) dan dikirimkan ke Dewan Pimpinan Pusat FSPMI secara langsung sebesar 40% dari jumlahnya, sementara sisanya yang 60% tetap disimpan oleh bendahara masing-masing sebagai uang kas PUK".
"Bung! .. tanya bung!" seorang yang duduk di sudut mengacungkan tangannya, "silahkan". kata ketua singkat. "lalu darimana pimpinan cabang bisa membiayai operasional organisasi bila semua iurannya dikirim ke pusat, dan pertanyaan kedua iuran yang 60% disimpan bendahara PUK digunakan buat apa bung?"
"Oke .. begini penjelasannya".
"Uang yang dikirim ke Pusat akan ditransfer kembali oleh Bendahara Pimpinan Pusat sesuai dengan Kebutuhan operasional di tiap-tiap kota, sehingga pimpinan cabang masih bisa menjalankan roda organisasi tanpa perlu meminta sumbangan kepada pihak-pihak luar ... hanya murni menggunakan iuran anggota untuk semua aktivitas operasional di tingkat cabang, misalnya bayar listrik dan air sekertariat, bayar gaji fulltimer yang menjaga sekertariat sesuai upah minimum kota, bayar tagihan internet, membeli alat tulis kantor, dan biaya operasional lain-lainnya untuk menunjang aktivitas pergerakan seperti agenda demonstrasi, rapat-rapat dan lain sebagainya".
Pertanyaan selanjutnya dari yang duduk di tengah, "... kenapa tidak menerima bantuan sumbangan saja dari luar untuk membantu operasional organisasi". \
"Serikat Pekerja menganut azas demokratis, Independen dan bebas kawan-kawan ... untuk itulah kita sebagai orang serikat menghindari segala jenis bentuk bantuan finansial dari luar organisasi, agar kita tetap bisa bersikap independen dan bebas tanpa harus tersandera oleh sumbangan-sumbangan dari pihak luar, coba kawan-kawan bayangkan sendiri ... sekali saja kita menerima bantuan dari pihak luar, suatu waktu pasti akan ada hutang budi sehingga permintaan pihak luar akan sulit bagi kita untuk menolaknya walaupun ujung-ujungnya akan merugikan anggotanya sendiri". semua yang hadir manggut-manggut, "Oh ya .. mengenai uang kas PUK, silahkan gunakan sesuai dengan keperluan PUK, contohnya apabila kita melakukan aksi massa tentunya kita perlu konsumsi untuk peserta aksi .. silahkan gunakan uang kas, syaratnya semua penggunaan uang kas harus disetujui oleh rapat pimpinan unit kerja".
waktu terus berjalan, tanya jawab mengalir dengan deras dari para hadirin ... sampai tiba waktunya kami harus mengakhiri dulu pertemuan kali ini.
"Bung! ... kami sudah yakin untuk bergabung dengan serikat. kami sudah siapkan semua persyaratannya, kapan kami bisa mendaftarkan diri?" tanya sang jubir.
"Besok ... jam kerja, diharapkan semua bisa hadir ke sekertariat untuk memperoleh pendidikan nanti selanjutnya akan ada pembentukan pengurus lalu pencatatan ke disnaker".
"Oke kawan-kawan .. kami sudah ditunggu oleh salah satu PUK di sekertariat untuk suatu permasalahan, mohon maaf agak terburu-buru".
Begitulah aktivitas hari ini kami sudahi, peserta yang bersemangat dan tinggi rasa ingin tahunya. Semoga lahir pejuang-pejuang rakyat dari calon PUK ini. (Bung DJ).
Komentar
Posting Komentar