ini dia tokoh dibalik RPP Upah Murah Jkw-JK

SOFYAN WANANDI : RPP PENGUPAHAN MEMBUBARKAN DEWAN PENGUPAHAN KARENA KHL SUDAH DIHITUNG OLEH PEMERINTAH TANPA PERLU SURVEY TRIPARTIT

Bogor (14/10/2015) - #KPOnline. Menyikapi statement di media online  Liputan6.com, sebagai berikut : Jakarta - Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan formula pengupahan baru pada paket kebijakan ekonomi jilid IV. 

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden (Wapres), Sofjan Wanandi mengungkapkan, pemerintah melalui Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sedang merumuskan formula kenaikan upah minimum. Buruh tetap akan mendapat kenaikan upah setiap tahun dengan evaluasi setiap 5 tahun.
"Kita harus selesaikan tanpa ribut-ribut. Dari Dewan Pengupahan sudah dibicarakan formulanya. Setiap tahun, upah selalu naik setiap tahun tapi formula review-nya 5 tahun supaya ada kepastian dan pengusaha mau investasi di sektor padat karya lagi," kata dia di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, seperti ditulis Selasa (13/10/2015).
Sofjan menjelaskan, perhitungan pemerintah untuk kenaikan upah minimum harus didasarkan pada formula inflasi plus pertumbuhan ekonomi nasional tanpa melakukan survey KHL oleh Dewan Pengupahan KOTA seperti sekarang ini, sambungnya, gaji yang sudah dikantongi pengusaha, anggap saja sudah memasukkan Komponen Hidup Layak (KHL).
"Karena itu, sekarang mereka punya gaji sudah besar. Jadi tidak perlu ribut-ribut lagi dengan formula baru ini," ucap Sofjan.
Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sebelumnya menolak perhitungan formula khusus kenaikan upah dari pemerintah karena disebut-sebut sebagai kebijakan upah murah mengingat perhitungannya hanya inflasi dan pertumbuhan
ekonomi. 

BURUH TEGAS MENOLAK RENCANA PEMERINTAH TERSEBUT!

Dan melakukan serangan udara melalui media sosial mulai hari ini rabu (14/10) pukul 19.00 dan menyerukan sebanyak mungkin kawan kawan buruh seluruh indonesia dengan hastag:
#SelamatkanUpahBuruhIndonesia
#TolakRPPPengupahan

Seperti ajakan medsos sbb:
Mohon  kepada  semua kawan-kawan buruh  tanpa  memandang  serikat  apapun, untuk  membuat  status  ajakan  kepada  semua  kawan-kawan  agar  membuat  status  serentak  tentang  penolakan  RPP pengupahan.

Status  serentak  yang  akan  kita  buat  adalah  :

Status  serentak  ini akan  kita  lakukan pada  hari  Rabu, 14 Oktober  2015 dimulai pada  pukul  19.00 WIB.

Mohon  bantuannya  kepada  semua kawan-kawan untuk  membuat  status ajakan  ini.

Menurut Farid seorang buruh bekasi, "Serangan udara di medsos adalah perlawanan sebelum esok hari Kamis (15/10) akan melakukan gerakan aksi di Istana Negara."

Sementara itu pada rakernas Tim Media FSPMI ajakan ini mendapat reaksi positif dan berfoto bersama untuk melawan RPP Pengupahan dan akan di posting pukul 19.00 dengan hastag seragam:
#SelamatkanUpahBuruhIndonesia
#TolakRPPPengupahan



Komentar

Postingan Populer