Bau Busuk Berhembus Buat Buruh/Rakyat dari Istana

ORANG ORANG TERKAYA INDONESIA BAKALTAMBAH KAYA SEIRING PP PEMBATASAN KENAIKAN UPAH

Jakarta (16/09/2015) - #KPOnline. Setelah angin segar berhembus dengan keberhasilan para Guru Honorer dalam aksi 40 ribuan massa guru honorer kemarin Selasa (15/09), hari ini Rabu (16/09) bau busuk berhembus dari istana tentang nasib masa depan daya beli kaum buruh indonesia. Seperti yang diberitakan oleh Situs Berita Online JPNN.mobile sebagai berikut:

"PP Sistem Pengupahan Terbit Bulan Ini.  JAKARTA -  Ketua Tim Ahli Kantor Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan,deregulasi memang menjadi nafas dan semangat paket kebijakan ekonomi jilid 1 yang dirilis Rabu lalu".

"Ada 15 Peraturan Pemerintah (PP) yang jadi prioritas," ujarnya kemarin (12/9).
Menurut mantan ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu, proses deregulasi sangat diperlukan sebagai jawaban atas keluhan pelaku usaha selama bertahun-tahun. Karena itu, prosesnya pun akan dijalankan secepat-cepatnya. "Supaya efeknya di ekonomi cepat terasa," katanya.

"PP tentang Kepemilikan Properti oleh WNA juga akan diselesaikan bulan Oktober" 

dalam keterangannya Staf Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi juga mengungkapkan:

"PP lain yang bakal diselesaikan September ini terkait dengan Sistem Pengupahan untuk melaksanakan UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Tujuannya untuk memberi kepastian hukum bagi pelaku usaha maupun pekerja. "Intinya adalah menjamin sistem penggajian atau pengupahan," ujarnya. 

Berdasarkan info yang didapatkan dari Dewan Pengupahan Nasional ada beberapa simulasi yang dibuat oleh pemerintah. Salah satunya adalah Simulasi Upah Jakarta sebagai percontohan,

Dengan formula seperti pada bagan disamping ini, sehingga bagi KSPI formula tersebut adalah salah satu bentuk daripada pembatasan kenaikan upah yang tidak lagi menggambarkan kondisi nyata dari kebutuhan riil seorang pekerja lokal.

Add caption

Dengan perhitungan formula tersebut dapat dipastikan bahwa kenaikan upah 2016 tidak akan lebih besar daripada 10%.

Padahal disisi lain kebijakan pemerintah jokowi sudah menghancurkan kenaikan upah sebelumnya dengan kebijakan yang menyengsarakan buruh dan rakyat seperti kenaikan harga bbm padahal harga minyak dunia terjun bebas. kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan Gas, Kenaikan Harga harga kebutuhan pokok, kenaikan ongkos transportasi seperti kereta api dan pembebasan pasar indonesia menjadi arena bermain para pedagang asing untuk mengeruk belanja rakyat dengan menjadikan rakyat indonesia hanya sekedar menjadi konsumen tetapi tetapi tidak diarahkan untuk menjadi produsen.
Belum lagi dihajar dengan pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar yang berimbas sangat besar terhadap hancurnya daya beli buruh dan rakyat secara umum.

Secara umum buruh sebagai komponen masyarakat menengah berpendapatan tetap adalah sumber pendapatan daripada sektor sektor pendapatan rakyat nonformal, seperti pedagang kecil dan penjual jasa kecil menengah. Sehingga penurunan daya beli beli buruh yang parah akan secara signifikan memukul pendapatan dari sektor mayoritas UMKM. Selamat menikmati Milenium Neo Kapitalisme yang dibarengi juga dengan Neo Kolonialisme.  (Bung DJ/ Jon Exsan).